Bacaan Firman Tuhan: Ibrani 10: 5-10
“Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.”
Kita dikuduskan! Melalui Imam besar dan korban persembahan yang kudus dan sempurna yaitu Yesus Kristus. Korban persembahan yang dikehendaki oleh Allah dan juga korban persembahan yang dilakukan oleh Allah sendiri. Perbuatan Allah dalam penebusan dosa manusia memperlihatkan pribadi Allah yang penuh dengan kasih terhadap umat ciptaanNya. Nas ini hendak mengungkapkan pada kita tentang hubungan antara kita manusia dengan Allah telah diperbaharui melalui kedatangan Yesus Kritus diantara kita. Realitas kehadiran Allah ditengah-tengah manusia menyatakan jati diri Allah yang mengasihi dan manusia yang dikasihi.
Allah yang mengasihi
Pribadi Allah yang mengasihi diperlihatkan pada kita. Ketika manusia tidak mampu melakukan apapun tentang dosa yang ada dalam dirinya. Maka Allah dengan kehendakNya mau memberikan jalan bahkan jalan keselamatan itu sendiri harus mengorbankan diriNya sendiri sebagai pencipta karena kasihNya yang besar.
Kita diajak dan diajar untuk melihat kenyataan itu. Bukan karena usaha kita, tetapi semata-mata adalah anugerah Tuhan kita selamat. Kita melihat bagaimana pengorbanan, kasih dan perhatian Tuhan penuh atas diri kita.
Dalam situasi apapun selalu ada Allah yang mengatasi kehidupan kita. Kita lahir di dunia ini bukan karena dasar keinginan kita dan kita juga bukanlah manusia yang hidup sendiri tanpa ada yang perduli. Kita seharusnya mengenal bahwa kita memiliki iman kepada Yesus Kristus penyelamat ada selalu bersama-sama dengan kita. Kasih Allah adalah kekuatan dan pertolongan kita.
Kita memiliki Allah yang perduli dan yang setia mengasihi umat kepunyaanNya. Tuhan tidak pernah diam tanpa suatu perbuatan atas apa yang terjadi dalam diri kita. Kita mungkin sulit memahami bagaimana Tuhan bertindak dan berencana atas kehidupan kita, namun Tuhan tidak pernah diam.
Manusia yang dikasihi
Kita adalah manusia ciptaan Tuhan yang dikasihiNya. KasihNya yang besar itu dicurahkan hanya supaya kita selamat. Sebagai orang percaya, kita telah memiliki dasar yang kuat untuk mampu menghadapi perjalanan kehidupan bahwa “Tuhan mengasihi kita”.
Sebagai orang percaya kita tidak lagi memiliki alasan untuk bersungut-sungut, mengeluh dan berduka sebab seharusnyalah kita menaruh keyakinan yang penuh bahwa kita ini umat tebusan Allah yang menjadikan semesta langit dan bumi.