“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataan, dalam ingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” – 1 Timoteus 4:12
Sering dikatakan bahwa generasi muda adalah masa depan bangsa dan Negara bahkan juga Gereja khususnya. Mereka yang nantinya akan melanjutkan perjuangan bangsa dan juga perjuangan iman. Namun tidak jarang kita melihat bagaimana generasi muda yang rusak yang mensia-siakan masa mudanya dengan prilaku-prilaku yang tidak terpuji. Ada premanisme, narkoba, seks bebas.
Nasehat yang disampaikan Paulus kepada Timoteus ini sangat relevan sampai saat ini. Paulus ingin mengangkat semangat kaum muda untuk berkreasi dan beraksi dengan benar di dalam landasan iman. Kaum muda sudah selayaknya menjadi pelopor kebenaran, kasih setia dan kesucian.
Seharusnya kaum muda harus meningkat ke arah yang lebih baik dari orangtua. Kaum muda bukan ditempatkan sebagai status yang rendah dalam kehidupan social, tetapi harus diangkat dan diberdayakan menyatakan kasih dan kebenaran Tuhan. Mengangkat kaum muda dalam pelopor iman bukan artinya tidak menghargai orangtua, tetapi itulah yang harus dilakukan oleh orangtua untuk membimbing yang muda mengenal kebenaran iman dalam hidup.
Dalam kitab Penghotbah diajarkan bahwa kaum muda memiliki semangat dan sukacita yang besar, namun ketika hal itu dilakukan kepada kesenagan yang sia-sia justru akan membawa petaka kepada diri sendiri. “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu” (Pengkhotbah 12:1) demikianlah dalam kitab penghotbah di ingatkan bahwa selayaknya kaum muda mengingat Tuhan dalam setiap lakunya, supaya ia tidak mengsia-siakan hidup yang diberikan Tuhan padanya.
Walaupun terkadang dalam status social kaum muda itu dianggap rendah, namun kita dapat memaknainya bahwa kaum muda juga harus memiliki sikap yang terpuji untuk menghormati dan menghargai orang yang lebih tua dengan tidak mengesampingkan perkataan dan tingkah laku seorang yang beriman.
Pada masa muda adalah saat yang paling penting dalam pembentukan karakter dan masa depan. Dengan pembentukan kepribadian dan keahlian bersama Tuhan, maka kita sedang membentuk pribadi yang diberkati oleh Tuhan.