Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 55: 1-9
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN”
Undangan keselamatan dari Tuhan dinyatakan kepada umat Israel yang hidup dalam pembuangan untuk dipulihkan oleh Tuhan dari penderitaan melalui kasih karunia Allah kepada umatNya melalui gambaran akan pemberian makanan dan minuman cuma-cuma yang dihidangkan dalam suatu perjamuan. (“Ayo, hai semua orang yang haus marilah....yang tidak mempunyai uang marilah....terimalah.....tanpa bayaran!”).
Keselamatan Allah terbuka bagi mereka dan keselamatan hanya ada pada Allah saja (“Mengapa kamu membelanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?”). Keselamatan pada hakikatnya hanya dapat diperoleh umatNya melalui kasih karunia Tuhan sajalah.
Keselamatan itu dilakukan dengan mengundang umatNya untuk masuk dalam persekutuan dengan Allah dan menerima berkat rohani yang akan memberikan kelegaan bagi hidup mereka. Melalui nubuatan ini, Tuhan membuka pengampunan, persekutuan dan berkat Tuhan atas kehidupan mereka. Tuhan memberi dan menghidangkan makanan dengan cuma-cuma dalam persekutuan dalam Tuhan, bahwa keselamatan itu hakikatnya adalah suatu anugerah yang berasal dari Tuhan semata dan hanya pada Tuhanlah keselamatan yang abadi.
Keselamatan yang dijanjikan bagi umatNya akan datang melalui pendengaran akan FirmanNya: “dengarkanlah, maka kamu akan hidup!”. Tuhan akan memberikan anugerahNya dengan memberikan makanan dan minuman bagi jiwa dan FirmanNya adalah kebaikan bagi hidup yang tidak terbatas sampai kapan pun. Siapa yang haus dan lapar, datanglah kepada Tuhan, sebab hanya pada Dia sajalah kita akan menerima segala yang baik dalam kehidupan ini. (Mzm. 63:2,6; Yer.31:14; Yoh. 4:14; 7:37).
Tuhan tidak menginginkan kehidupan manusia yang diciptakanNya itu berujung pada kesia-siaan. Yakni kehidupan yang diperbudak oleh keselamatan yang sia-sia yang tidak menyelamatkan jiwa mereka. Yakni sesuatu yang bukan roti dan sesuatu yang tidak mengenyangkan (ay.2). Tuhan hendak menyelamatkan kehidupan umatNya Israel dari keberdosaannya dan memberikan perjanjian abadi yang akan memberikan kembali jalan kebenaran untuk memperoleh keselamatan. Bahkan keselamatan itu pun tidak hanya kepada umatNya saja, tetapi kepada semua suku-suku bangsa (ay.4).
Manusia membutuhkan keselamatan dari Allah dan keselamatan itu telah dinyatakan melalui Yesus Kristus. Satu-satunya jalan keselamatan hanya ada pada Tuhan Yesus yang telah dinubuatkan sebelumnya (Yoh. 14:6; 3:16) dan Allah menyatakan keselamatan itu adalah sebagai suatu anugerah melalui panggilan pertobatan manusia dengan menerima keselamatan yang dinyatakan Tuhan Yesus dalam kehidupan manusia.
Yesus adalah kehidupan bagi manusia yang akan memberikan roti hidup dan air hidup dari sorga. Seperti Firman Tuhan Yesus: “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa datang kepadaku ia tidak akan haus lagi” (Yoh. 6:35). Tuhan mengundang kita untuk memasuki rancangan-rancanganNya dan jalan-jalanNya yang indah dan penuh sukacita yang tidak mampu dipikirkan oleh manusia (ay. 8-9).
Manusia dalam kehidupannya akan selalu berusaha semampunya untuk mencari kebutuhan fisiknya maupun kesenangan-kesenangan yang didambakannya, dengan bekerja semampunya maupun dengan giat belajar. Dengan harapan dengan jerih payahnya ia dapat membutuhan fisik dirinya bahkan mungkin keluarganya. Jika mungkin masih ada kelebihan dari jeripayahnya maka ia akan membeli kebutuhan yang lainnya sampai dengan menabung. Namun ketika kita membaca kitab Pengkhotbah dikatakan: "Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin" (Pengkhotbah 1:14).
Menjadi pertanyaan adalah mengapa menjadi kesia-siaan? Setelah saya renungkan nas ini, bahwa sebanyak apapun yang kita makan hari ini, besok hari kita pasti akan lapar lagi, dan besok kita bekerja dan makan dan besoknya kembali lapar dan itulah yang akan kita lakukan sampai meninggal, dan apapun yang dapat kita kumpulkan dalam hidup ini tetap pada akhirnya kita akan tinggalkan ketika kita meninggal. Ini jugalah yang hendak disampaikan nas khotbah kita saat ini seperti yang tertulis dalam ayat 2 : "Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?"
Firman Tuhan bagi kita saat ini mengingatkan kita bahwa pusat dan sumber kehidupan itu adalah Tuhan Yesus saja. Ketika kita hidup dan bekerja di luar dari keselamatan Tuhan, maka kita sedang menjalani hidup yang sia-sia yang menuju kepada kebinasaan. Seperti perkataan Tuhan Yesus: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat. 4:4). Banyak manusia yang berlelah mencari kehidupan untuk mencari roti yang tidak mengenyangkan. Namun Tuhan memanggil kita kepada keselamatanNya agar kita hidup dan bekerja menerima roti dan air hidup dari sorga yaitu mendengar dan melakukan FirmanNya.
Marilah kita datang kepada undangan keselamatan dari Tuhan untuk menerima anugerah pengampunan, persekutuan yang kudus dan berkat-berkatNya yang melimpah yang membawa kita pada kehidupan kekal. Bersama Tuhan kita akan memenangkan hari-hari yang kita lalui, apapun permasalahan, pergumulan, tantangan, cita-cita, harapan kita, jawabannya hanya ada pada Tuhan kita Yesus Kristus.
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun jugaselain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia
yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Kisah Para Rasul 4:12