Skip to main content

follow us

Lukas 12:49-56 | Aku datang tidak membawa damai


Bacaan Firman Tuhan: Lukas 12: 49-56
“Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan”
Dari perkataan dan pengajaran Yesus yang tertulis dalam kitab-kitab Injil, kita menemukan beberapa hal yang di ajarkan tentang kasih, pengampunan, murah hati, hal memberi dan sebagainya. Namun dalam nas ini kita diperhadapkan dengan perkataan Yesus yang keras dan berbeda dari perkataan Yesus pada umumnya. Dikatakan “Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan” bahkan di kitab Matius 10:34 “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang”.

Mengapa dikatakan dalam nas ini Yesus tidak membawa damai? Padahal dalam ucapan bahagiaNya dikatakan “Berbahagialah orang yang membawa damai”. Justru yang dibawaNya adalah pertentangan, yang dilukiskan seperti pertentangan dalam keluarga yaitu perlawanan antara satu dengan yang lain dalam satu anggota keluarga.

Dalam ayat 49 dikatakan bahwa Dia datang untuk melemparkan api ke bumi. Apakah kedatangan Yesus ke dunia untuk membakar dan menghanguskan dunia ini? Padahalah dikatakan di Yohanes 3: 16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.

Kedatangan Yesus ke dunia bukanlah untuk mengacaukan situasi supaya terjadi kerusuhan dan permusuhan di dunia ini, bukan pula untuk memperlihatkan kekejamanNya dengan membakar dunia ini. Namun kita mau diarahkan untuk mengenal siapa itu Yesus dan untuk apa Dia datang ke dunia ini.

Bahwa kedatanganNya bukan seperti para caleng yang berdiri dipentas kampanye menaburkan berbagai janji-janji yang enak di dengar. Tetapi Yesus yang datang itu adalah yang berkuasa atas kehidupan ini yang akan mengubah dan memperbaharui kehidupan ini dengan kuasaNya. Dalam Yeremia 23: 29 dikatakan “Bukankah firman-Ku seperti api….dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?” 

 Akan tiba saatNya yang tidak lama lagi puncak rencana Tuhan yaitu pengorbananNya di kayu salib, pertentangan itu akan terjadi. Kuasa firmanNya akan bekerja seperti api yang menyala-nyala dan seperti palu yang menghancurkan. FirmanNya akan bekerja ditengah-tengah kehidupan manusia untuk menyatakan kebenaran Tuhan nyata di dunia ini. Dengan kedatangan Yesus jelaslah pemisahan itu nyata mana yang dikatakan benar dan mana yang salah.

Sebagaimana syair lagu yang mengatakan “dunia ini panggung sandiwara…..”. Banyak orang hidup bagaikan aktor yang beraksi di panggung penuh dengan kepalsuan. Namun orang Kristen bukan hendak menunjukkan hidup yang bersansiwara. Marilah kita untuk jujur untuk menerima Firman Tuhan, bila kita menerima pengajaran Firman Tuhan baiklah kita menerima dengan tulus bahwa itu adalah kebenaran yang harus terjadi dalam kehidupan kita, bukan sebaliknya mencari alasan untuk tidak melakukannya. Tidak ada kata ‘damai’ untuk dosa, firman Tuhan adalah pedang untuk memisahkan kita dari dosa.

Marilah kita untuk siap dan mau menerima Firman Tuhan untuk membakar dosa yang ada dalam diri kita. Untuk mau menerima firman Tuhan menghancurkan tembok pemisah antara kita dan Tuhan.

Di ayat 54-56 Tuhan Yesus menegaskan bahwa secara umum kita dapat menilai perilaku alam, seperti apa tanda-tanda datangnya hujan dan bagaimanapula tandanya hari akan panas terik. Bagaimana mungkin kita memilih jalan hidup yang salah jika kita sudah diperlihatkan mana jalan yang benar. Ketika kita memilih hidup yang benar dari Tuhan, maka kita akan berjuang meninggalkan hidup yang lama.


You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar